Walau pun Alloh Azza wa Jalla telah memberikan jaminan surga kepada Rasulullah shallallaahu’alaihi wasallam tak menghalanginya untuk selalu rendah hati, tawadhu, memperbanyak do’a, sholat, puasa, dan amal shalih lainnya.
Beliau senantiasa memotivasi umatnya untuk terus memperbaiki hatinya, memperbanyak ilmu, meningkatkan kualitas iman, dan amal shalih sampai meninggal dunia.
Syaikh Salim bin ‘Id Al-Hilali, dalam At-Tawadhu’ fi Dhauil Qur`anil Karim was Sunnah Ash-Shohihah, mengatakan ungkapan yang sangat menarik bahwa substansi tawadlu’, ialah dengan menghargai orang lain.
Orang berakal, ketika ia melihat orang lain yang lebih tua darinya, maka ia bersikap tawadhu’ terhadapnya, sembari berkata: “Dia telah mendahului dalam Islam.”