MHNEWS.ID.- Tak pernah lelah, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengunjungi rakyatnya yang berada di tempat-tempat tidak biasa dan sangat tak mungkin pemimpin lain mau mendatanginya.
Dalam setiap kunjungannya Dedi selalu mendapatkan data dan fakta yang sangat valid, objektif, serta jujur. Tentu saja hal itu tak akan pernah didapatkan kalau mengandalkan laporan dari bawahannya.

Tak hanya data dan fakta, Dedi juga kerap mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan sangat berharga untuk dijadikan bekal serta pertimbangan dalam mengambil kebijakan pemerintahannya.
Seperti saat Gubernur Dedi Mulyadi mengunjungi Tempat Pembuangan Sampah Sari Mukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat belum lama ini.
Dalam kunjungan itu Dedi menemukan pemandangan yang sangat memilukan. Selain adanya gubuk-gubuk kumuh yang dihuni para pemulung, juga lingkungan sekitarnya sangat buruk.
Yang lebih membuat Dedi terhenyak, adalah kehidupan para pemulung yang mendiami gubuk-gubuk itu. Nasib meraka jauh memilukan. Mereka tidak memiliki penghasilan tetap dan layak.
Dampaknya kebutuhan dasar sehari-hari pun seperti makan tak pernah ada jaminan terpenuhi. Terlebih untuk memiliki tempat tinggal (rumah), tentu ini menjadi hal yang sangat mustahil.
Seperti salah satu keluarga pemulung asal Kampung Pasirluhur, Desa Neglasari, Majalaya, Bandung yang dikunjungi Dedi. Di gubuknya Dedi bertemu seorang ibu dan anaknya yang berumur 6 tahun.
Saat ditanya apakah si Ibu itu sudah masak dan punya beras. Si ibu itu menggelengkan kepala dan menjawab belum. Si anak kecil pun saat ditanya sudah makan, dijawab ibunya juga belum.
Dedi penasaran lalu dia masuk ke gubuk lebih dalam ke tempat yang disebutnya dapur. Dedi lalu membuka panci, dan ternyata ada daging ayam yang sudah dimasak.
“Ini ada daging!” kata Dedi Mulyadi sambil membuka panci. Dedi awalnya merasa ‘dibohongi’ karena semula si ibu itu mengaku tidak punya uang untuk belanja tapi ternyata punya daging ayam.
Namun Dedi terhenyak saat si ibu menjelaskan kalau itu daging ayam bangkai. Ayam itu hasil mulung suaminya. Saat ditemukan sudah dalam kondisi mati atau bangkai. Lalu sama suaminya dibawa ke rumah dan dimasak.
“Itu daging ayam bangke Pak. Anak saya juga gak mau makan,” jelas si Ibu dalam tayangan YuoTub KDM Chanel.
Mendapat penjelasan itu, Gubernur Dedi tampak sedih. Ia amati daging ayam di panci itu. Banyak lalat yang mengerubunginya. “Yaa Allah…, Yaa Rabb… Sampai seperti ini,” gumam Dedi sedih.
Sementara di gubuk lainnya, Gubernur Dedi menemui pasangan suami istri pemulung. Istrinya sedang hamil tiga bulan. Namun mereka juga belum masak karena tak punya beras.
Sepasang suami istri itu mengungkapkan hasil mulung hari sebelumnya belum dibayar sama pengepul sehingga mereka tidak memiliki uang untuk beli beras.
Tak percaya begitu saja Dedi lalu memeriksa bagian gubuk ‘dapur’nya. Ditemukannya beras sekitar setengah liter dalam kantong keresek. Namun beras itu dalam kondisi sudah bubuk.
“Ini beras dari mana?” tanya Dedi.
“Itu hasil mulung dari tempat sampah, Pak,” jawab sang istri yang mengaku berasal dari Sukabumi itu.
Lagi-lagi Gubernur Dedi terhenyak. Karena beras itu sesungguhnya sudah tidak layak makan. Namun mereka terpaksa memasaknya karena tidak ada pulihan.
Penulis: Wawan Idris