29.8 C
Indramayu
Senin, November 17, 2025


Di Amerika Pemeluk Islam Melonjak, Gereja pun Disulap Menjadi Masjid

MHNEWS.id.- Perkembangan agama Islam di berbagai belahan dunia, terutama di Eropa dan Amerika sangat pesat. Pemeluk agama Islam (mualaf) pun terus bertambah secara signifikan.

Semakin banyaknya pemeluk Islam di Eropa dan Amerika ini berdampak kebutuhan sarana ibadah, dalam hal ini masjid. Di Eropa maupun Amerika kini banyak mesjid dibangun dengan jamaahnya yang terus betambah.

- Advertisement -

Untuk memenuhi kebutuhan sarana ibadah, sebuah gereja Katolik di New York, Amerika Serikat bakal diubah menjadi masjid. Hal ini dilakukan usai komunitas muslim membeli properti tersebut.

Gereja yang dimaksud adalah Gereja St. Anne yang berdiri di Buffalo, New York. Dilansir Newsweek dari Buffalo News, Senin (12/8/2024), kompleks Gereja St. Anne sebelumnya dijual seharga USD 250.000 atau sekitar Rp 3,95 miliar (kurs Rp 15.818).

Gereja ini sudah tidak digunakan lagi sejak 2012 karena adanya kerusakan bangunan yang mengancam keselamatan. Properti tersebut dijual kepada Buffalo Crescent Holdings yang berafiliasi dengan Downtown Islamic Center.

Pendeta Katolik terkenal, Father Ronald Vierling, turut membagikan informasi penutupan Gereja St. Anne secara permanen dan akan diubah menjadi masjid.

Baca Juga :  Bupati Indramayu, Lucky Hakim: Festival Ramadan Syiar Islam dan Wadah bagi Pelaku UMKM

“Gereja St. Anne, Buffalo, NY. Ditutup permanen. Dijual kepada komunitas muslim seharga $250.000 yang akan mengubah gereja bersejarah itu menjadi masjid,” tulis Vierling melalui X, Senin (12/8/2024).

Gereja St. Anne dibangun pada 1886 oleh imigran Jerman. Menurut keterangan dalam situs Buffalo as an Architectural Museum, ada 35 jendela kaca patri yang dibuat oleh pembuat kaca Jerman di Munich di bawah arahan Franz Xavier Zettler. Jendela St. Ann dikirim ke AS pada 1889 dan dipasang pada 1890.

Beberapa tahun terakhir ini, kondisi gereja rusak dan tidak dapat digunakan lagi oleh jemaah. Selain itu setiap tahunnya jamaah yang beribadah di gereja itu juga terus menyusut sangat signifikan.

Pada 2013, Mantan Uskup Richard J. Malone mengatakan gereja tersebut akan dihancurkan karena biaya perbaikan bisa mencapai USD 12 juta. Namun, ia kemudian ia menyebut bangunan itu tidak akan dihancurkan dan rencananya akan dijual.

Downtown Islamic Center mengatakan pihaknya berencana merenovasi kompleks gereja. Biayanya diperkirakan mencapai jutaan dolar.

Baca Juga :  Desa Kedokanbunder Wetan Juara Umum MTQ, Warganya Menyambut Penuh Suka Cita

“Kami berencana untuk menyumbangkan beberapa juta dolar untuk ini tahun depan, hanya di gereja saja,” kata Presiden Downtown Islamic Center Talha Bakth kepada Buffalo News.

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Berita Terpopuler