MHNEWS.ID.- Bupati Indramayu, Lucky Hakim mengungkapkan kebijakan efisiensi anggaran yang akan diterapkan dalam pemerintahannya tidak akan ekstrem.
“Efisiensi anggaran akan dilakukan tetapi tidak ekstrem. Jadi anggaran makan-minum untuk tamu pemerintah daerah tetap ada,” ungkap Lucky Hakim, Sabtu (18/10/2025).
Ditegaskan Lucky, walau pun anggaran makan dan minum tetap ada, akan tapi akan dilakukan penyesuaian agar tidak terjadi pemborosan.
“Karena kan tamu-tamu kita itu banyak dari kementerian, dari alim ulama, tidak mungkin kalau kita tidak kasih makan, terus juga pendopo kita ini sering jadi tempat acara-acara,” jelasnya.
“Cuman, kita akan cari anggaran yang benar-benar boros akan kita kurangi, termasuk anggaran makan minum akan kita evaluasi, tagihan listrik, dan semacamnya juga kita cari cara untuk dilakukan pengiritan,” tambahnya.
Pelaksanaan efisiensi anggaran di Indramayu, diakui Lucky terinspirasi kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang lebih dulu melakukannya. Tujuannya sama, demi keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Jawa Barat.
Lucky sependapat dengan Dedi Mulyadi soal strategi penghematan dan akan berupaya maksimal agar dampak pemangkasan ini jangan sampai mengorbankan masyarakat.
“Provinsi itu berkomitmen untuk tetap membangun infrastruktur, ini memberikan rangsangan buat saya, kalau provinsi bisa kenapa kita enggak,” tegas Lucky.
Diketahui, Bupati Lucky Hakim mengatakan meskipun dana transfer ke daerah (TKD) dipangkas pemerintah pusat pembangunan infrastruktur untuk masyarakat tetap berlanjut.
Bupati Lucky menegaskan hal itu sebagai jawaban atas keraguan masyarakat tentang kelanjutan pembangunan di Indramayu menyusul pemangkasan dana TKD.
Diungkapkan, dana TKD yang dipangkas pusat mencapai Rp 240 miliar. Agar pembangunan tetap berjalan Bupati Lucky akan melakukan efisiensi.
“Kita akan beradaptasi dengan kebijakan tersebut melalui berbagai langkah efisiensi, tanpa mengorbankan proyek-proyek prioritas, terutama infrastruktur,” tegasnya.
Penulis: Wawan Idris


