MHNEWS.ID.- Bersedekah, infak, apalagi mengeluarkan zakat (zakat fitrah maupun zakat mal) merupakan perintah Alloh Azza wa Jalla kepada ummat Islam.
Alloh Azza wa Jalla menjanjikan akan memberikan balasan berlipat-lipat kepada kaum Muslim yang melaksanakan perintah agama itu.
Karena ketaatan kepada agama dan keyakinan itulah petani di Desa Babadan, Kecamatan Sindang, Indramayu secara rutin menyalurkan zakat pertanian kepada fakir miskin.
Adalah Kepala Desa Babadan, Sugeng Sari Kusmantolah yang menginiasi zakat pertanian itu beberapa waktu lalu. Atas ajakan Sugeng, para petani pun membayar zakat dalam bentuk beras maupun uang.
Sejak diinisiasi Kades Sugeng sampai musim panen tahun ini, petani Desa Babadan rutin menyalurkan zakat pertanian. Setiap tahun pun zakat pertanian itu selalu meningkat.
Hal ini terjadi karena hasil pertanian (panen padi) pun selalu meningkat dalam setiap musim tanamnya (panen) atau setiap tahunnya.
Para petani meyakini peningkatan produksi padi mereka merupakan balasan dari Alloh Azza wa Jalla atas zakat yang dikeluarkannya.
Seperti penyaluran zakat untuk tahun ini yang dilaksanakan di Kantor Desa Babadan merupakan yang kedua kalinya. Total penerima atau mustahik sebanyak 232.
“Zakat yang terkumpul total ada uang sebesar Rp 51.118.000,00 dan berasnya ada 682,5 kilogram,” papar Kades Sugeng Sari Kusmanto, Jumat (3/10/2025).
“Dari zakat yang terkumpul itu masih tersisa sebanyak Rp 36 juta yang belum dibelanjakan untuk beras dan alokasinya akan didistribusikan hingga dua bulan ke depan,” ujarnya.
Dikatakan Sugeng kesadaran para petani untuk mengeluarkan zakat pertanian di desanya terus meningkat. Mereka juga meyakini dalam hasil panennya ada hak fakir miskin.
Diungkapkan Kades Sugeng, sebelum rutin menyalurkan zakat, tanaman padi di Desa Babadan produksinya atau hasilnya hanya sekitar 6 ton per hektar.
Produksi atau hasil panen terus meningkat setelah para petani secara rutin mengeluarkan zakat dan memanfaatkan teknologi pertanian.
“Alhamdulillah sejak rutin mengeluarkan zakat hasil panen meningkat menjadi 9,3 ton per hektar. Para petani makin sejahtera,” ungkap Kades Sugeng.
Penulis: Wawan Idris