MHNEWS.ID.- Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Barat diharapkan tak hanya bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) saja akan tetapi juga sebagai tenaga terampil.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin mengatakan hal itu dalam keterangan resminya, Sabtu (4/10/2025).
Untuk mewujudkan hal tersebut, Menteri P2MI, Mukhtarudin mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
“Prioritas pertama adalah peningkatan vokasi, baik bahasa maupun keterampilan. Presiden menekankan lima bahasa penting, yakni Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan Arab,” ujar Mukhtarudin.
Dikatakan, Presiden Prabowo Subianto memberikan dua tugas utama kepada KemenP2MI, yaitu melindungi pekerja migran Indonesia dan meningkatkan keterampilannya.
Karena itu, peningkatan pendidikan vokasi dan pelatihan bahasa asing menjadi prioritas.
Selain itu, Mukhtarudin menyebut, pada tahun 2025 tercatat 41.168 penempatan pekerja migran Indonesia dari Jawa Barat, yang mayoritas masih berada di sektor domestik seperti pekerja rumah tangga.
Negara tujuan yang paling diminati pekerja migran asal Jawa Barat adalah Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan Jepang.
“Presiden menekankan pentingnya penempatan berkualitas, dari rekrutmen awal, saat bekerja, hingga perlindungan dan pemberdayaan setelah kembali,” kata dia.
“Untuk mendukung hal ini, program vokasi harus diperkuat lintas kementerian dan pemerintah daerah,” lanjutnya.
Untuk mendukung hal tersebut, Mukhtarudin mendorong Pemprov Jawa Barat memanfaatkan fasilitas Migrant Center di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung sebagai pusat pelatihan bahasa dan keterampilan bagi calon pekerja migran.
Diharapkan langkah ini dapat membantu mengurangi pengangguran, khususnya dari lulusan SMA dan SMK juga dapat membuka jalan agar masyarakat bisa bekerja di luar negeri secara terampil dan bermartabat.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambut baik program vokasi dan pelatihan bahasa yang dipaparkan oleh Menteri Mukhtarudin.
Ia mengatakan Pemprov Jawa Barat siap melatih para siswa SMA dan SMK sejak dini.
“Saya menyambut baik jika ada data titik-titik negara tujuan PMI terampil. Anak-anak SMA dan SMK yang lulus, saya siapkan sejak kelas 3 dengan pelatihan bahasa dan mental,” katanya.
Penulis: Wawan Idris