32.9 C
Indramayu
Kamis, Oktober 9, 2025


Warga Kroya Mengadu Jantung Anaknya Bolong Dua, Dedi Mulyadi: Nih dari Indramayu, Pak Lucky!

MHNEWS.ID.- Seorang ibu asal Desa Kroya, Kecamatan Kroya, Indramayu mengadu kepada Gubernur Dedi Mulyadi bahwa anaknya menderita sakit jantung.

Diungkapkan si ibu, sakit jantung anaknya sudah tergolong parah karena sudah bolong dua. Seharusnya anaknya itu berobat ke Jakarta namun sampai sekarang belum memiliki ongkos.

- Advertisement -

“Ibu punya BPJS?” kata Dedi saat berdialog langsung dengan warga yang mengadu ke pos pengaduan di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, pada Senin (6/10/2025).

“Punya,” jawab ibu tersebut dengan wajah penuh harap di tengah puluhan warga lainnya.

“Terus masalahnya apa?” tanya Dedi saat mendengarkan keluhan warga sebagaimana dalam tayanagan video shorts KDM Chanel.

Sang ibu mengaku sudah melapor ke pemerintah desa dan kecamatan, tetapi tidak mendapat respons sebagai mana diharapkan.

Mendengar hal tersebut, Dedi menilai persoalan seperti ini seharusnya bisa diselesaikan di tingkat desa dan kecamatan, tanpa harus menunggu campur tangan gubernur.

Ia pun meminta kepala daerah untuk mendorong pembentukan layanan pengaduan warga di setiap daerah.

Gubernur Dedi pun lalu menyapa Bupati Indramayu, Lucky Hakim. Dikatakan, warganya mengadu ke Lembur Pakuan, Subang. Warga yang mengadu tidak hanya dari Kroya juga dari Haurgeulis.

Baca Juga :  Miris, Dedi Mulyadi Temukan Rakyatnya Makan Bangke Ayam

“Nih, dari Indramayu, Pak Lucky. Kalau di desanya, di kecamatannya, dan di kabupatennya dibuat layanan pengaduan seperti ini, maka masalah seperti ini bisa diselesaikan di daerahnya masing-masing, tidak mesti menumpuk harus ke gubernur,” ucap Dedi.

Dedi menambahkan, inilah yang menjadi semangat dari Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu, yakni gotong royong warga menyisihkan Rp 1.000,00 per hari untuk membantu sesama yang membutuhkan.

“Tujuannya untuk membantu orang-orang yang mengadu seperti ini agar diselesaikan di desa, di kecamatan, dan di kabupatennya masing-masing dengan gerakan sosial warga,” katanya.

Menurut Dedi, melalui rereongan ini, setiap tingkatan pemerintahan bisa membuat kotak bantuan bagi warga yang kesulitan.

“Jadi bukan ngumpulin uang buat gubernur. Di desanya bikin kotak untuk bantu warga yang susah. Di kecamatan bikin kotak untuk bantu warga yang susah. Di kabupaten, bupati wali kotanya bikin kotak untuk bantuan warga yang susah,” tegasnya.

Ia berharap, dengan sistem gotong royong ini, berbagai persoalan sosial bisa cepat tertangani tanpa menunggu birokrasi panjang. Sehingga bisa diselesaikan di desanya masing-masing.

Baca Juga :  Hadiri Sertijab Gubernur Jawa Barat, Lucky Hakim Siap Tingkatkan Sinergitas dan Kolaborasi

Kepada si ibu yang mengadu tadi Dedi berjanji akan segera menangani keluhannya. Kepada  petugas Dedi juga diminta untuk mencatat dan menangani keluhan warga tersebut.

“Nanti ditangani ibu ya, tapi antre, kasihan petugasnya karena terlalu banyak. Terima kasih,” pungkasnya.

Penulis: Wawan Idris

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Berita Terpopuler