28.3 C
Indramayu
Selasa, November 4, 2025


Diduga Kena Tipu, Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap dalam Sekejap

MHNEWS.ID.- Cerita mengenaskan berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) seakan tak pernah berhenti dari Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini.

Hampir tiga pekan di KBB ini ratusan siswa mengalami keracunan akibat makanan yang disajikan tidak higienis, bahkan salah seorang siswa sampai meninggal dunia.

- Advertisement -

Hari ini ada lagi cerita alias kabar yang tidak kalah mengejutkan sekaligus memprihatinkan publik. Kabar dimaksud adalah raibnya saldo dana MBG di rekening Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

SPPG yang kehilangan saldo sampai Rp 1 miliar itu berlokasi di Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Akibatnya pelayanan MBG kini berhenti total.

“Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG,” ungkap Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025).

Kronologi Kejadian Kejadian ini bermula ketika Kepala SPPG Pangauban yang berinisial MC menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi pada Kamis (31/10/2025).

Baca Juga :  Terjadi Beruntun, Ratusan Siswa Keracunan MBG, Dinkes Diminta Segera Identifikasi

MC kemudian menghubungi layanan chat resmi BNI melalui situs yang diyakini benar. Tidak lama setelah itu, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menghubungi MC dan mengirimkan tautan untuk mengganti kata sandi.

Dalam komunikasi tersebut, MC juga diminta untuk memberikan sejumlah data penting terkait rekening institusi.

Karena khawatir dana dibekukan, MC mengikuti instruksi tersebut tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Setelah itu, nomor pihak yang mengaku dari BNI tidak dapat dihubungi kembali.

Saat MC memeriksa saldo melalui akun BNI Direct, dana di rekening yang semula mencapai Rp1 miliar kini hanya tersisa Rp12 juta.

“Jadi kata akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya itu sudah mengingatkan telepon itu jangan langsung dipercaya, khawatir penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini,” kata Hendrik.

Kehilangan saldo ini mengakibatkan seluruh kegiatan dapur MBG di Pangauban terhenti.

Ribuan porsi makanan yang biasanya disalurkan setiap hari tidak lagi bisa diproduksi akibat lenyapnya anggaran operasional.

Hendrik menyebutkan, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Badan Gizi Nasional (BGN) dan diarahkan untuk membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri.

Baca Juga :  Duh Teganya Pak Kapolsek! Dalih Anaknya Bisa Jadi Polisi, Tukang Bubur Ditipu Ratusan Juta Sampai Depresi

Proses klarifikasi terhadap kasus ini sedang berlangsung, termasuk pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terlibat.

“Jadi kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Kami masih menunggu solusinya, untuk dapur tidak beroperasi karena tidak ada dana lagi,” tutup Hendrik.

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Berita Terpopuler