MHNEWS.ID.- Tak banyak yang tahu jika proses terciptanya speda motor FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) ini bermula dari sebuah lomba yang diselenggarakan PLN pada tahun 2024.
Dalam ajang lomba tersebut Tim Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Pendidikan Teknik Industri (FPTI) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berhasil menjadi salah satu dari dua tim terpilih di Indonesia.
Setelah lolos, dalam ajang PLN ICE 2024 ini Tim UPI mendapat dukungan pendanaan untuk merealisasikan rancangan menjadi unit nyata.
“Waktu itu kami memulai dari konsep café racer yang dipadukan dengan desain motor sport. Sekarang, motor ini menjadi kebanggaan karena satu dari dua unit yang ada di Indonesia, satunya lagi di ITS,” jelas Muhammad Zidan, salah seorang anggota tim.
Dukungan UPI terhadap proyek ini sangat besar, dengan memberikan akses laboratorium selama 24 jam penuh bagi tim, serta dispensasi akademik agar mereka dapat fokus menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu.
Saat ini, tim mahasiswa ini tengah menyiapkan prototipe mobil hidrogen dan mendorong terbentuknya stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di masa depan.
“Kendaraan hidrogen akan jadi masa depan transportasi dunia. Tapi untuk itu, kita butuh infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian yang aman dan mudah diakses,” pungkas Zidan.
Tim ini juga merancang bus listrik kampus UPI (Evo 1 dan Evo 2) dengan harapan dapat terus mengembangkan teknologi otomotif berkelanjutan yang ramah lingkungan dan bersaing secara global.
Melalui inovasi ini, UPI menegaskan komitmennya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-7 (Energi Bersih dan Terjangkau) serta poin ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Hal ini bisa diwujudkan dengan mendorong pengembangan kendaraan tanpa emisi yang ramah lingkungan dan siap bersaing di era transportasi hijau masa depan.
Penulis: Wawan Idris


