MHNEWS.ID.- Keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dalam mendatangkan investasi tidak lepas dari inovasi digitalisasi data.
Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Herman Suryatman mengungkapkan Pemprov Jabar kini mengandalkan integrasi data digital untuk mengakselerasi berbagai sektor pembangunan.
Platform digital ini memuat data investasi, hilirisasi, dunia usaha, hingga ketenagakerjaan, yang membantu mempercepat layanan seperti Online Single Submission (OSS) dan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Dari data yang ada kita analisis, hasilnya menjadi masukan bagi pimpinan mengambil keputusan agar investasi di Jawa Barat bertumbuh dengan baik tanpa mengorbankan lingkungan,” jelas Herman.
Tak hanya dari sisi investasi, perekonomian Jabar juga terbilang sehat. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat inflasi tahunan pada Juli 2025 hanya 2,03 persen.
Sementara itu, neraca perdagangan periode Januari-Juni 2025 mencatat surplus US$ 12,63 miliar, naik dibanding periode yang sama tahun lalu.
Surplus perdagangan nonmigas terbesar datang dari hubungan dagang dengan Amerika Serikat, Filipina, dan Thailand.
“Capaian ini menjadi kado manis di Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Barat,” ujar Sekda Herman Suryatman.
Sebuah bukti dengan kerja sama, koordinasi, dan inovasi, Jabar bukan hanya bertahan di puncak, tapi juga terus melesat sebagai primadona investasi di Indonesia.
Penulis: Wawan Idris


