MHNEWS.ID.- Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya serangan jantung. Agar dapat mengatasinya sebaiknya secara umum kita harus memahami faktor-faktor tersebut.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Jantung Binawaluya Jakarta, dr. Dian Larasati Munawar SpJP(K) mengatakan, ada beberapa kebiasaan yang dapat memicu serangan jantung.
“Kebiasaan merokok dan genetik tinggi di keluarga (ada beberapa anggota keluarga yang sakit jantung atau meninggal mendadak), juga bisa menjadi faktor penyebab,” ucap Dian.
Meski begitu, Dian menyarankan bagi laki-laki berusia 40-an tahun dan wanita berusia 50-an tahun dengan kondisi hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi untuk rutin melakukan pemeriksaan jantung.
Menurut dia, pemeriksaan seperti Multislice Computed Tomography (MSCT) koroner dapat membantu menentukan ada atau tidaknya potensi serangan jantung pada seseorang.
Pencegahan dan pertolongan pertama serangan jantung
Menilik bahayanya serangan jantung, Dian memberikan beberapa langkah pencegahan dan pertolongan pertama jika menemukan seseorang dengan gejala serangan jantung.
“Kenali keluhannya. Ada nyeri yang terus-menerus dan tidak hilang. Ada yang bilang ‘seperti diinjak gajah’,” ucap Dian.
Jika sudah begitu, Dian menganjurkan untuk membawa orang tersebut ke RS yang tepat.
“Pastikan adanya gejala serangan jantung dengan pergi ke RS yang memiliki fasilitas pemeriksaan EKG, laboratorium enzim jantung, dan CT Scan koroner,” lanjut dia.
Tujuannya agar memudahkan dalam menegakkan diagnosis pada pasien. Selain itu, orang yang sudah memiliki gejala serangan jantung wajib melakukan pengobatan yang tepat.
Dian menjelaskan, ada dua cara untuk mengobati serangan jantung, yakni:
Pemberian pengencer darah yang kuat/thrombolisis. Tujuannya supaya bekuan darah yang menyumbat dapat menjadi lumer, sehingga aliran darah menjadi lancar kembali
Tindakan kateterisasi/primary PCI di RS yang memiliki fasilitas dan komitmen tinggi dari staf, sehingga dapat melakukan evaluasi pembuluh darah jantung dalam waktu 24 jam dan pemasangan ring bila diperlukan.
“Dengan pengobatan yang cepat dan tepat, risiko perburukan fungsi jantung bisa diminalisir, efek buruk yang dirasakan pasien lebih sedikit,” ujar Dian.
Penulis: Nia Herlina [Pengurus PKK Kabupaten Indramayu]