29.9 C
Indramayu
Minggu, Juli 13, 2025


Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Menangis Rakyat Jadi Keset Penguasa dan Pengusaha

MHNEWS.ID.- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menumpahkan kesedihan, keresahan, kegelisahan, bahkan amarahnya di hadapan ribuan masyarakat Kabupaten Bogor, Sabtu (12/7/2025).

Ya! Gubernur Dedi merasa sedih, pilu, gelisah, bahkan marah karena daerah Kabupaten Bogor telah mengalami kerusakan yang sangat parah akibat penambangan dan perusakan hutan.

- Advertisement -

Dalam acara Nganjang ka Rakyat tersebut Gubernur Dedi sampai tak kuasa menahan tangis karena rakyat di Kabupaten Bogor, khususnya di wilayah Parung Panjang bertahun-tahun menderita akibat aktivitas pertambangan.

“Saya tidak rela rakyat saya yang tergilas ditindas. Saya tidak rela rakyat saya. Menderita, nafasnya sesak menghirup debu dari aktivitas pertambangan di sini,” ujarnya dengan penuh emosi.

“Saya menangis karena rakyat saya hanya dijadikan keset oleh penguasa,” ungkapnya dengan nada tersendat karena sambil terisak.

Ribuan masyarakat yang hadir pun merespon dengan yel-yel penuh emosi pula. Tak sedikit di antara mereka ada juga yang larut dalam kesedihan dan turut terisak.

Dedi Mengungkapkan akibat galian tambang di wilayah Parung Panjang lingkungan menjadi rusak sementara masyarakat tetap miskin, daerah juga tidak mengalami kemajuan.

“Yang untung dari pertambagan ini siapa? Apakah rakyat ikut untung? Yang pasti mereka yang menikmati hasil tambang ini ada di Jakarta. Tidur di hotel mewah. Sedangkan rakyat menderita,” ungkap Dedi disambut gemuruh ribuan rakyat.

Gubernur Dedi pun dengan tegas dan keras menyampaikan jangan jadikan rakyat hanya sebagai alat untuk menginjak demi jabatan. Jangan jadikan rakyat untuk alat mengeruk keuntungan.

“Tapi jadikan rakyat sebagai tujuan dari jabatan kita. Kita punya jabatan bukan untuk diri kita. Kita punya jabatan untuk rakyat kita,” katanya.

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler